Lee Jieun [IU] | Byun Baekhyun | Kim Seulgi | Nam Joo Hyuk | Dean | Zico | Dominic (oc) | Oh Mina (oc) etc.
PART [1]
Ruangan yang tak terlalu besar itu diisi oleh orang-orang yang memiliki kegiatannya masing-masing. Jieun tengah tiduran dikasur besar milik Baekhyun seraya ber-chatting ria di aplikasi sosial media yang baru ia download. Sedangkan Baekhyun tengah mengerjakan tugas sekolahnya. Sementara Joo Hyuk terkapar dikarpet seraya memandangi langit-langit kamar Baekhyun.
Ruangan yang tak terlalu besar itu diisi oleh orang-orang yang memiliki kegiatannya masing-masing. Jieun tengah tiduran dikasur besar milik Baekhyun seraya ber-chatting ria di aplikasi sosial media yang baru ia download. Sedangkan Baekhyun tengah mengerjakan tugas sekolahnya. Sementara Joo Hyuk terkapar dikarpet seraya memandangi langit-langit kamar Baekhyun.
"Hey
pernah tidak sih kalian berfikir untuk tidak saling berteman lagi?" ucap
Joo Hyuk random.
"Apa
sih Hyuk-a, kenapa tiba-tiba berkata seperti itu?" jawab Jieun sekenanya.
"Ani,
aku tak bermaksud apa-apa hanya saja kenapa kita bisa ya berteman se-lama
ini?"
"Itu
karena kita dekat, rumah dekat, sekolah sama dan orang tua kita juga
saling berteman" ucap Baekhyun.
"Ucapanmu
memang tidak salah tapi memang hanya karena itu ya kita bisa bertahan sampai se-lama ini? Kita bahkan masih berkumpul meskipun sudah tidak sekelas lagi"
"Faktor
lain, tentu saja ada faktor lain dari apa yang Baekhyun ucapkan. Rasa nyaman,
kurasa itu yang membuat kita bertahan se-lama ini. Aku tak bisa membayangkan
jika harus berpisah dengan kalian" entah kenapa Jieun jadi sentimentil
membicarakan persahabatan mereka.
"Kurasa ucapanmu benar gorila" sergah baekhyun.
"Haha..
Aku jadi ingat kenapa kau di panggil gorila" tambah Joo Hyuk.
"Ya
ampun, tidak usah dibicarakan ah"
Kenapa mereka jadi membahas hal itu -_-
Kenapa mereka jadi membahas hal itu -_-
"Dia
dijuluki gorila saat salah menebak hewan bernama orang utan dengan gorila waktu
kelas 3 SD kan?" ucap Baekhyun menjabarkan.
"Benar
haha"
"Aish
kalian benar-benar menyebalkan"
"Aku
bahkan masih ingat satu kelas tertawa karena jawaban bodohnya itu"
"Jelas-jelas
gorila dan orang utan itu berbeda wkwk"
"Aargh
! Sampai kapan kalian akan membicarakannya !?"
"Lihatlah
gorilanya mulai marah" tak ada hentinya, Baekhyun benar-benar terhibur
saat bisa menggoda Jieun begitu pula Joo Hyuk.
"Haha~"
"-_-
terserah kalian"
"Oia
Ji kau dapat salam dari salah satu teman kelasku" Jieun bangkit dengan
rasa penasaran yang tinggi.
"Siapa namanya?" tanya gadis itu seraya menatap Joo Hyuk penuh harap.
"Siapa namanya?" tanya gadis itu seraya menatap Joo Hyuk penuh harap.
"S-
Gorilla !" ucap Baekhyun menyerobot.
"Haha~"
"Yaakk, kau tidak bisa diam ya?" Jieun geram dengan tingkah Baekhyun.
"Suho
namanya Suho" lanjut Joo Hyuk.
"Ah
anak yang kalau tertawa aneh itu ya?"
"Kau
tahu anak itu?"
"Aku
pernah melihatnya dipentas seni tahun lalu, dia mengikuti salah satu teater
berjudul The King and Kong kan?"
"Cocok
sekali king kong dan gorila haha~" timpal Baekhyun.
Bug..
Tawa itu berhenti saat bantal yang Jieun lemparkan tepat mengenai sasaran.
"Hahaha~"
kini Jieun yang terpingkal melihat ekspresi datar plus marah yang Baekhyun
tampakan. Sementara Joo Hyuk hanya tersenyum melihat tingkah keduanya.
"Dia
bilang ingin pin bbm mu"
"Tidak,
jangan dikasih ah"
"Wae
padahal kalian cocok loh" timpal Baekhyun lagi.
"Diam
kau Bacon"
"Iya
benar kata Baek, maksudku tidak mau kau coba dulu? Dia anak yang baik kok"
Jieun menggeleng pelan seraya kembali menatap layar ponselnya.
"Ah
memang susah kalau sudah jadi jomblo akut sepertimu haha"
"Biar
saja, dari pada kau di gantung, wueek" ucap Jieun membalas ledekan Baekhyun.
"Ya
sudah aku tidak akan memberikannya" balas Joo Hyuk, Jieun mengangkat jempolnya ke udara.
"Oia Baek, Chan Mi belum mengabarimu?" tanya Joo Hyuk dan Baekhyun hanya menggeleng pelan. sementara Jieun memandang Baekhyun penuh arti.
"Kenapa tidak move on saja sih" racau Jieun seraya masih memandangi layar ponselnya.
"Kau kira move on itu mudah?"
"Tapi aku setuju dengan Jieun, cari pengganti Chan Mi saja, kurasa itu yang terbaik untukmu Baek" timpal Joo Hyuk.
"Aaah Molla, jika aku sudah lelah pasti akan kuhentikan tapi, aku masih ingin menunggunya"
"Oia Baek, Chan Mi belum mengabarimu?" tanya Joo Hyuk dan Baekhyun hanya menggeleng pelan. sementara Jieun memandang Baekhyun penuh arti.
"Kenapa tidak move on saja sih" racau Jieun seraya masih memandangi layar ponselnya.
"Kau kira move on itu mudah?"
"Tapi aku setuju dengan Jieun, cari pengganti Chan Mi saja, kurasa itu yang terbaik untukmu Baek" timpal Joo Hyuk.
"Aaah Molla, jika aku sudah lelah pasti akan kuhentikan tapi, aku masih ingin menunggunya"
Setelah
pukul 9 malam, Jieun dan Joo Hyuk pun pulang ke rumah masing-masing. Jieun
masuk kedalam kamarnya, membuka jendela dan memangku wajahnya seraya memandangi
rumah disebrangnya.
Bagaimana
bisa aku menyukai orang lain saat aku sudah menyukai seseorang.
Menghela
nafas. Beberapa menit ia hanya diam menikmati keheningan dan kesejukan malam
hari yang menerpa wajahnya. Namun seakan teringat sesuatu, Jieun pun beranjak
dari sana dan menatap jadwal pelajaran untuk esok hari.
"Aaaarggh
!" memekik frustasi saat sadar belum mengerjakan tugas untuk mata
pelajaran besok.
"Jieun
tidur sudah malam !" pekik sang ibu tak kalah nyaring.
<<>>
Ini
pertama kalinya Jieun datang terlambat. Ia bangun kesiangan dan kedua temannya
sudah pergi lebih dulu karena tak sabar menunggui Jieun yang bahkan masih
tertidur pulas saat mereka sudah rapi. Jieun memang tidak terlalu pintar tapi
ia tak pernah terlambat berkat kedua temannya yang selalu berangkat tepat
waktu. Jieun kesiangan karena mengerjakan tugasnya terlalu larut. Prestasi
Jieun memang biasa-biasa saja tapi jika sedang waras ia mengerjakan tugasnya
sendiri tanpa menyontek dari Mina.
"Ck
ck ck kenapa hari ini makin banyak yang terlambat !?" teriak guru Bp yang
siap menghukum anak-anak yang terlambat. Guru bernama Moon Kiyoung itu bertubuh
gempal dengan brewok dan memegang sebuah penunjuk papan tulis ditangannya.
Perutnya bergoyang-goyang saat berteriak-teriak. Jieun ingin sekali tertawa di
situasi itu. Ia seakan melihat kudanil yang berdiri dengan dua kaki. Pak
Kiyoung semakin terlihat kesal saat anak yang harus ia hukum bertambah 3. Siapa
lagi jika bukan anak pembuat onar yang tempo lalu berpapasan dengan Jieun.
Dengan langkah santai ketiganya memasuki barisan.
Ya ampun, kenapa ada mereka disini?
"Haih
kalian lagi, ya sudah semuanya lari 20 keliling, sekarang !" semua
berjumlah 10 orang yang terlambat termasuk Jieun. Dengan ogah-ogahan ke 10
siswa itu mulai berlari mengelilingi lapangan.
Aih sialnya aku hari ini..
Jieun
masih saja merutuki nasibnya karena datang terlambat dan harus mengikuti
hukuman. Tanpa ia sadari salah satu siswa dari pembuat onar berlari
disampingnya. Siapa lagi jika bukan Dean. Tak ada sapaan yang keluar dari
mulutnya dan Jieun juga masih tak menyadarinya karena sibuk dengan rutukan yang
kadang ia gumamkan sampai akhirnya Jieun menoleh karena melihat Mina tengah
membawa buku. Saat itulah ia sadar kalau Dean berlari disampingnya. Beberapa saat
Jieun mengernyit dan berlanjut merinding.
Aduduh, kenapa dia ada disampingku?
Jieun
mempercepat langkahnya namun Dean juga melakukan hal yang sama.
K kenapa dia mengikutiku sih?
Jieun
punya ide, dia akan berhenti dan berpura-pura membenarkan tali sepatunya dan
Jieun pun melakukan idenya itu namun saat ia berhenti lalu berjongkok, Dean pun
melakukan hal yang sama. Ah benar-benar membuat frustasi saja. tanpa Jieun
tahu, Dean tersenyum kecil.
Tak
terasa 20 keliling sudah dilakukan, kaki Jieun terasa lemas dan dahinya mulai
berembun padahal hari masih pagi tapi ia sudah merasa lelah, ternyata tidak
enak ya kalau terlambat. Setelah selesai menjalani hukuman semuanya dibubarkan.
“Kalian
boleh kembali ke kelas dan jangan sampai terlambat lagi!”
“Ne~”
Jieun
berjalan ke arah toilet, rasanya ia ingin membasuh wajahnya yang berkeringat.
Setelah sampai, Jieun merapikan rambutnya dan mengikatnya ulang lalu membasuh
wajahnya di wastafel dan mengeringkannya dengan tisu yang ada didalam tasnya.
“Aaargh
segarnya !”
Sebelum
keluar ia membenarkan seragamnya didepan cermin lalu tersenyum manis memandang
pantulan dirinya sendiri.
“Ah
Kyeopta”gumamnya memuji diri sendiri. Kau benar-benar narsis Jieun -_-
Baru
saja Jieun memijakan kakinya diluar toilet, ia dihadang 3 namja yang menatap
kearahnya.
Sedang apa mereka disini?
Jieun
mencoba tak menghiraukannya, ia maju dan berjalan ke arah kiri namun mereka
menghalanginya dan Jieun berjalan ke arah kanan mereka juga mengikutinya.
Kesabaran Jieun habis, ia menghembuskan nafas sebal dan dengan berani
mengangkat wajahnya lalu memandang ketiga namja itu bergantian dan berakhir
menatap Dean, sang ketua geng. benar, namja yang menghadangnya adalah geng Dean yang terdiri dari dua namja lain yaitu Dominic dan Zico.
“Bisakah
kalian memberiku jalan?" ucap Jieun ketus.
“Oho..
kau imut juga kalau sedang marah”ucap salah satu dari ketiga namja itu yang
bernama Dominic.
“Haha~”sementara
kedua namja yang lain menertawai ucapan Dominic yang menurut Jieun sama sekali
tidak memiliki unsur lucu.
“Jangan
pikir aku takut dengan kalian eoh”ucap Jieun mencoba terlihat berani namun sebenarnya ia cemas.
“Jika kau tidak takut kepada kami, Lalu
kenapa kau berkeringat seperti itu hah?”
“Hahaha~”kini
giliran namja bernama Zico yang angkat bicara dan lagi-lagi kedua namja yang
lain tertawa. Sial, Jieun tidak sadar jika dahinya mulai berkeringat karena
tegang, padahal ia baru membasuh wajahnya.
“Santai
Jieun-ssi, aku kesini karena ingin mengembalikan ini”Jieun melotot saat melihat
benda yang Dean pegang. Benda yang sudah cukup lama hilang dan tidak ia temukan
juga meski sudah Jieun cari kemana-mana. Bagaimana bisa Diary Jieun ada pada
anak pembuat onar seperti Dean? Ini bencana.
“Aku
tak sengaja menemukannya”ucapnya seraya menyerahkan Diary itu pada Jieun.
Sepertinya Jieun salah paham, sepertinya mereka bukan anak-anak yang akan
membuat masalah dengannya. maafkan prangsangka buruk Jieun. Jujur saja ia bersyukur karena Diary itu akhirnya
ditemukan. Jieun meraih buku diarynya.
“Gomawo
Dean-ssi”ucap gadis itu tulus namun seringaian Dean membuat Jieun lagi-lagi mencium
hal janggal.
“Aku
memang tak sengaja menemukannya tapi aku sengaja membacanya”lanjut Dean membuat
wajah Jieun berubah marah.
“M
mwo !? kenapa kau membacanya ! apa kau tak pernah diajari sopan santun hah !?”
Ketiga
namja itu saling berpandangan lalu kembali menatap Jieun dengan senyum tengil
mereka.
“Tidak
! Hahaha~”jawab mereka kompak.
Sial, mereka benar-benar
mempermainkanku..
Seenaknya saja membaca Diary orang lain. Jieun memang berterimakasih karena Dean mengembalikan Diary nya tapi Jieun tak bisa membiarkannya karena sudah membaca Diary nya tanpa izin.
Seenaknya saja membaca Diary orang lain. Jieun memang berterimakasih karena Dean mengembalikan Diary nya tapi Jieun tak bisa membiarkannya karena sudah membaca Diary nya tanpa izin.
“Benar-benar
membuang waktu berbicara dengan kalian”ucap Jieun seraya mencoba menerobos
ketiga namja yang masih menghalanginya itu namun Dean tak membiarkan Jieun
begitu saja. ia malah maju satu langkah dan mendaratkan tangan kanannya dibahu
Jieun lalu mendorong pelan tubuh Jieun hingga menempel pada dinding.
“Aku
ingin tahu bagaimana reaksi namja yang bernama Baekhyun jika ku beritahu tentang perasaanmu padanya”bisiknya pelan namun bisikan itu mampu membuat Jieun
menatapnya kaget.
Sial sial sial, jadi namja ini tahu
perasaanku pada Baek? Ah jeongmal !?
“K kau, Awas
saja jika kau berani melakukannya”balas Jieun dengan berani meski suaranya
tampak bergetar. Dean menunduk lalu tersenyum seakan meremehkan ancaman yang
berasal dari anak domba seperti Jieun, sama sekali tak akan mempan padanya.
Namja itu kembali menatap Jieun, kali ini rautnya berubah serius.
“Tenang
saja aku akan diam tapi dengan satu syarat”
Ah sial,,
Ah sial,,
“Syarat apa?”
“Lakukan
apapun yang ku minta selama satu bulan dan setelah itu aku tak akan mengusikmu lagi”
“Ck
kau pikir aku bodoh percaya pada ucapan namja sepertimu?”
“Well,
asal tahu saja aku tak pernah mengingkari ucapanku sendiri”Jieun masih diam
seraya menatap Dean yang menunggu persetujuannya namun kemudian Jieun menutup
matanya karena berfikir keras. Jika ia menolak, Dean pasti memberitahu Baekhyun
tentang perasaannya. Benar, sudah sejak lama ia memendam perasaannya pada
sahabatnya itu. Jieun tak mengungkapkannya karena ia tahu Baekhyun tengah menunggu
seseorang yang menggantungnya tanpa kepastian. Namanya Park Chan Mi, gadis
manis berponi yang sudah satu tahun tak mengabari Baekhyun karena pindah ke
Jepang. Bukan tanpa alasan Jieun masih sendiri, tak ada namja yang menarik
perhatiaannya saat hatinya sudah jatuh ke hadapan Baekhyun. Jieun benar-benar
iri dengan Chan Mi, Baekhyun bahkan masih setia pada gadis itu meski Chan Mi
tak memberikan kabar selama satu tahun. Chan Mi menyita semua ruang dihati
Baekhyun hingga Jieun tak bisa memasukinya. Tak ada kesempatan dan ruang lagi.
Jieun
menghembuskan nafas pasrah lalu membuka matanya“Baiklah aku setuju”Perlahan
tapi pasti Dean mengembangkan seringaian nya.
“Good
Girl”lirihnya seraya mengacak pucuk rambut Jieun membuat gadis itu geram. Jieun tak punya pilihan lain, terpaksa ia menyetujui syarat yang
namja brandal itu berikan. Dean pun berbalik dan meninggalkan Jieun.
“Cabut guys”ucapnya pada Zico dan Dominic. Setelah ketiga namja itu menjauh, Jieun
merutuki keputusannya.
Ah..
Bencana di mulai..
Bencana di mulai..
Pabo pabo pabo.. !
Dengan
lunglai, Jieun kembali menuju kelasnya. Baru saja masuk, ia kembali diceramahi
oleh guru pelajaran Sastra karena terlambat namun omelan itu seakan tak
berpengaruh sama sekali. Jieun hanya menunduk seraya menjawab ‘Ne, saya tidak
akan mengulanginya lagi”.Setelah selesai mengoceh, guru itu memperbolehkan Jieun
duduk.
“Tumben
kau telat Ji?”ucap Mina lirih saat Jieun sampai ditempat duduknya.
“Aku
mengerjakan tugas hingga larut”
“Aigoo,
tumben tidak menyontek padaku hihi”
“Bukan
itu masalahnya, aku baru saja mendapat bencana besar”
“Eh?
Apa maksudmu? Bencana apa?”Bukannya menjawab pertanyaan Mina, Jieun malah
meletakan kepalanya yang terasa berat ke atas meja. Sementara Mina memandang
Jieun dengan ekspresi bingung, sesekali gadis itu menggaruk kepalanya. Merasa
tak mendapat respon, Mina kembali memperhatikan guru didepan.
<<>>
“Annyeong
noona”
“Oh,
annyeong Hyuk-a”
"Kau mau kemana?" tanya Joo Hyuk seraya memandangi gadis itu terlihat kerepotan dengan barang yang dibawanya.
"Kau mau kemana?" tanya Joo Hyuk seraya memandangi gadis itu terlihat kerepotan dengan barang yang dibawanya.
“Biasa,
Aku mau mengantar pesanan. Jieun dan Baekhyun tidak pulang bersamamu?”Joo Hyuk
menggeleng pelan, sebenarnya dari jauh, Jieun dan Baekhyun tengah bersembunyi
seraya memperhatikan mereka berdua.
“Ya
sudah aku pergi dulu”
“Noona
cangkaman”Joo Hyuk menghentikan Seulgi dengan menggenggam pergelangan tangan gadis itu membuat Seulgi mengernyit samar.
“Wae?
Aku sedang tidak punya waktu, banyak yang harus aku antarkan”
“Aku
hanya ingin menawarkan diri untuk membantu noona mengantarkan pesanan-pesanan
itu”
“Wah
kebetulan sekali, tapi tunggu dulu , kau masih menggunakan seragam sekolah,
memangnya tidak apa-apa?”
“Gwenchana
noona, ayo kuantar sebelum pelanggan noona komplain karena kita datang terlalu
lama”
“Ahehe
kau benar”Joo Hyuk mulai menaiki motor bebek yang biasa Seulgi gunakan untuk
mengantar pesanan. Sementara Seulgi duduk dibagian belakang dengan beberapa
bungkus tteokboki ditangannya.
“Sudah
siap?”tanya Joo Hyuk seraya menoleh.
“Lets
Go !”pekik Seulgi nyaring.
Setelah
mereka pergi, Jieun dan Baekhyun keluar dari tempat persembunyian seraya
tersenyum lalu melakukan high five.
“Lancar
jaya”ucap Jieun.
“Siapa
juga yang bisa menolak pesona Nam Joo Hyuk kita”
“Haha,
kau benar”
“Terus
apa yang akan kita lakukan lagi sekarang?”
“Apa
lagi, tentu saja pulang !? haha”
“Setuj-”
“Hoy
Lee Jieun !”Jieun dan Baekhyun menoleh saat seseorang terdengar memanggil gadis
itu. mata Jieun melebar saat tahu yang memanggilnya adalah Dean. Bola matanya
bergantian menatap Dean dan Baekhyun. entah kenapa ia mulai cemas jika melihat Dean berada disekitarnya.
“O
oh, Hay Dean”Baekhyun memandang Jieun seakan berkata ‘sejak kapan kau berteman
dengan berandalan ini?’
“Hai
Bro”ucap Dean saat bertemu pandang dengan Baekhyun yang masih terlihat heran.
“O
H hai”ucap Baek canggung.
“A
ada apa kau memanggilku?”tanya Jieun sok akrab agar Baekhyun tidak curiga.
“Ah
itu, apa kau bisa menemaniku ke rental buku?”Jieun melirik Baek sejenak lalu
kembali menatap Dean.
“Sekarang?”
“Aiishh
tentu saja sekarang!”Dean tampak sudah tidak sabar.
“Ah..
ahaha tentu tentu, ayo kita pergi yuk” Jieun menggiring Dean menjauh sebelum
Baekhyun tambah curiga dengan mereka berdua.
“Baek,
kau bisa pulang duluan !”pekik Jieun seraya menjauh, Baekhyun masih berdiri
ditempatnya seraya menatap Jieun sampai menghilang dari pandangannya.
“Apa
mereka berdua pacaran? Atau Jieun di bully oleh anak itu? tapi dia tak pernah
menyinggung nama Dean sama sekali”Baekhyun menggaruk kepalanya.
“Ah
molla"To be continue ~
Duh suka deh. ...... Ternyata jieun nyimpen rasa sama Baek, jieun sama Dean aja dong thor. ...
ReplyDeleteEum kita liat nanti..
DeleteMakasih udh komen :*
aku komen disini aja ya sekalian ���� sebelumnya dikira iu joohyuk eh taunya bukan :( trus sebelumnya di kira ssamdi eh taunya dominic yg lain :( trus nanti sama dean? baekhyun? ah gak mau menerka2 lagi wkwkwk �� lanjut thor!! fighting
ReplyDeleteWahh keren thor ffnya sukses bkin penasaran!! Apalagi cast nya favorit semua,, updatenya jangan lama" ya thor!! Hwaiting
ReplyDeleteIya dong disini aja, emang mau komen dimana lagi wkwk...
ReplyDeleteHaha sori ga sesuai ekspektasi, eung soal Jieun sama siapa, nanti pasti bakal tahu. pantengin aja ;-)
Uwah~ it's Dean. Make it JieunxDean author-nim~
ReplyDeletetunggu aja nanti Jieun sm siapa ^^
Deleteapa2an lu baek ngatain jieun gorilla, mau ditabok Uaena ya lu :-V
ReplyDeleteKasiannya uri jieun, sya tau gmna perasaannya jika kita mendam perasaan sma sahabat sndri, tersiksa bnget hikss #curhat
yg sbar ya jieun, smoga perasaannya terbalas. author jgn jahat2 dong sma jieun ya :-)
Ya ampun malah jadi cuhat wkwk..
Deleteauthor mah ga jahat cuma ga baik aja :p
Thor, baru sempet baca nih, semangat terus ya, jadi penasaran gimana nasib jieun nantinya ^^ jangan lama lama ya, hehe :)
ReplyDeletemaacih udh sempetin baca ^^
Deleteiya di tunggu ya
Kok buat koment susah. Bner yak
ReplyDeleteDr chap 1 bgus alur plotnya