Lee Jieun [IU] | Park Chan Mi (oc) | Nam Joo Hyuk | Dean | Oh Mina (oc) etc.
Jieun
menyeruput minuman kotaknya seraya masih memandangi gadis disampingnya. Mereka
berdua duduk dikursi yang berada didepan minimarket. Jieun tidak mimpi kan? Gadis itu benar-benar
Park Chan Mi kan? Sulit dipercaya. Tapi kenapa gadis itu tak menghubungi
Baekhyun saat dirinya berada di Korea? Ah.. kenapa malah Jieun yang jadi
penasaran begitu banyak.
“Sudah
berapa hari kau di Korea, Chan Mi-a?”
“Sebenarnya
aku sudah satu Minggu berada disini dan tadi aku tak sengaja melihatmu jadi aku
berniat menyapamu”
“Kau
salah orang, kenapa tidak menemui Baekhyun? Kau tahu benar, dialah orang
pertama yang harus kau temui”Chan Mi tampak menunduk.
“Aku
tak ingin bertemu dengannya lagi”ucap gadis itu lirih. Entah kenapa ucapan itu
membuat Jieun marah. Baekhyun sudah setia menunggu gadis itu hampir satu tahun
tapi apa ini? Apa Chan Mi benar-benar tidak memiliki perasaan?
“Mwo?
Kau sadar dengan ucapanmu kan?”
“Jieun
sebenarnya...”
“Apa?
Kau pasti mau beralasan kan? Selama satu tahun sejak kau pergi, Baekhyun masih
setia menunggumu meski kau tidak pernah mengabarinya sekalipun. Aku yang
melihatnya saja kadang muak dan berpikir apa Baekhyun begitu bodoh menunggumu
yang entah kapan akan kembali. Dia benar-benar mencintaimu, apa kau tahu itu?
aku tak pernah melihat namja yang begitu setia seperti dia. Ah jinjja,,, kenapa
aku jadi kesal”
“Aku
mengidap tumor stadium akhir Ji”
Deg..
seketika Jieun melebarkan matanya memandang tak percaya pada gadis yang masih
menundukan kepalanya itu.
“A
apa yang .. barusan kau katakan?”suara Jieun melunak seolah kekesalannya
menguap begitu saja.
“Benar,
aku ke Jepang bukan untuk pindah tapi untuk pengobatan Ji. Baekhyun tak pernah
tahu soal ini karena aku tahu dia akan hancur saat mengetahuinya. Lebih baik
aku menjadi jahat dimatanya dari pada dia mengetahui penyakitku dan menjadi
hancur”jelas Chan Mi. Jujur saja Jieun terkejut mengetahui semua fakta itu.
“L
lalu kenapa kau sekarang berada di Korea?”Chan Mi tersenyum miris lalu
memandang ke arah lain. Jieun melihatnya, dia melihat kedua mata gadis itu
berkaca-kaca. Meski belum mendapat jawaban dari pertanyaannya, Jieun merasakan
kepedihan dan keputusasaan yang memancar dari wajah gadis itu.
“Aku
sudah tak memiliki harapan Ji, dokter yang menanganiku di Jepang pun sudah
angkat tangan, waktuku hanya tinggal satu bulan lagi”dan derai air mata mulai
beruntun menetes membasahi wajah Chan Mi yang pucat. Benar, Jieun baru sadar
jika wajah Chan Mi kini lebih pucat dari setahun lalu.
Ya Tuhan,, bagaimana jika Baekhyun tahu
soal ini..
Jieun
menjulurkan tangannya dan mengusap pundak Chan Mi yang bergetar karena
menangis. Menyalurkan rasa pedulinya. Berharap ia bisa menenangkan gadis itu meski
penderitaan Chan Mi tidak akan hilang begitu saja.
“Kau
harus memberitahu Baekh-”
“Tidak”potong
Chan Mi.
“Apa
kau akan setega ini padanya?”
“Berjanjilah
Ji, jangan pernah beritahu Baekhyun”ucap Chan Mi dengan pandangan memohon. Ini
adalah permintaan yang cukup berat. Jieun sedang dalam masalah dan sekarang
bebannya bertambah lagi. Kenapa harus dia yang mengetahui semua ini? Lebih baik
tak tahu apa-apa dari pada tahu tapi tak bisa mengatakannya pada siapapun.
Ah Jinjja~
Jieun
masih belum mengatakan keputusannya namun Chan Mi bersikukuh. Tangan pucat
gadis itu bahkan meraih tangan Jieun dan menggenggamnya lembut.
“Berjanjilah
Ji, ini adalah permintaan terakhirku”Jieun menghela nafas putus asa dan
kemudian memandang Chan Mi.
“Tolong
Ji, aku tak bisa membuat namja itu hancur”
Dengan
berat hati Jieun mulai menganggukan kepalanya dan berkata ‘Baiklah’dengan nada
lirih.
“Gomawo
Ji”lagi-lagi Jieun hanya bisa menghela nafas namun perlahan ia tersenyum yang
terkesan dipaksakan untuk membalas senyuman Chan Mi.
“Bagaimana
bisa kau tersenyum disaat seperti ini”ucap Jieun kesal namun Chan Mi malah
melebarkan senyumannya dan hal itu malah
membuat Jieun sedih.
Aku saja sesakit ini melihat Chan Mi,
lalu apa yang terjadi jika Baek tahu soal ini..
Ah tidak bisa kubayangkan..
“Ji,
sudah malam, aku pulang dulu ya. Mainlah ke rumah sesekali, aku benar-benar
bosan satu Minggu ini”Jieun mengangguk seraya tersenyum simpul.
“Aku
akan ke rumahmu lain kali”
“Oke
aku tunggu, awas saja jika tidak datang”
“Hahaha
arraseo”Chan Mi melambai lalu menghampiri mobil yang terparkir dipinggir jalan
dan memasukinya. Mobil itu pun melaju dan perlahan menghilang dari pandangan
Jieun.
“ARRRGGHH
KENAPA SEMUA INI TERJADI PADAKU !”teriaknya seraya menyenderkan kepala
disandaran kursi.
“Ah
jinjja~ bagaimana bisa aku menyembunyikan ini semua dari Baekhyun?
ARRGGHH”pejalan kaki yang tak sengaja melewati minimarket itu melirik Jieun
dengan seraya bergumam lalu mempercepat langkahnya. Mungkin mereka kira Jieun
mabuk atau gila karena berteriak tak jelas seorang diri.
“AARGGHH
!”
<<>>
“Pagi
Ji”ucap Baekhyun dan Joohyuk bersama-sama yang menunggu Jieun didepan rumah.
“Eoh
.. pagi”ucap Jieun dengan senyuman yang dipaksakan. Jujur saja Jieun masih kepikiran dengan pertemuannya
dengan Chan Mi tadi malam. Apalagi saat memandang wajah Baekhyun, ia
benar-benar merasa bersalah.
“Asa
! Aku sangat bersemangat hari ini”ucap Joo Hyuk berapi-api.
“Wae?
Ah iya, nanti malam ya?”
“Ne”jawab
Joohyuk dengan senyuman sumringah.
“Semoga
rencana kita berjalan lancar. Ayo ulurkan tangan kalian”ucap Baekhyun seraya
mengulurkan punggung tangannya didepan Jieun dan Joohyuk tak lama keduanya
mengikuti apa yang namja itu lakukan. Pertama Joohyuk yang meletakan tangannya
diatas tangan Baekhyun dan berlanjut dengan Jieun. Ketiganya saling
berpandangan sesaat lalu.
“Semoga
berhasil !”seru mereka kompak.
"Haha~"
"Haha~"
“Eh
tapi apa yang harus kupakai nanti malam ya”ucap Joohyuk bingung. Ia tak boleh
tampil mengecewakan dihadapan Seulgi kan?
“Sudah
ah, kita bisa terlambat, kita bicarakan dijalan saja”ucap Baekhyun seraya
mendorong pelan tubuh Joohyuk dari belakang.
“Ah
Baiklah-baiklah”Joohyuk dan Baekhyun berjalan didepan sementara Jieun mengekori
dengan sesekali menunduk lalu menatap Baekhyun penuh arti.
Apa kuberitahu saja tentang Chan Mi pada
bocah itu?
Lalu bagaimana dengan janjiku pada Chan
Mi
Ah.. tapi jika Baekhyun aku
menyembunyikan ini darinya, dia pasti akan marah besar.
Bagaimana ini?
Tanpa
Jieun sadari Baekhyun menoleh dan melihat gadis itu tengah melamun.
Kenapa lagi dia?
“Ji
! Cepatlah!”
“O
oh”
_________
Blukk..
Jieun meletakan kepalanya diatas meja sesampainya ia dikelas. Mina tampak
kebingungan melihatnya.
“Ada
apa lagi sekarang? Apa kau melupakan sesuatu?”tanyanya dan Jieun hanya
menggeleng pelan.
“Biar
ku tebak, apa kau belum mengerjakan tugas? Ah tapi tidak ada tugas hari
ini”Jieun menatap Mina namun tak berkata-kata seolah ia menunggu tebakan gadis
itu yang selanjutnya.
“Tunggu,
aku sedang memikirkan sesuatu.. apa kau.. sedang datang bulan jadi tidak
bersemangat bersekolah?”Jieun menggeleng lagi.
“Ah
lalu apa !?”gadis itu malah jadi frustasi. Entah kenapa Jieun jadi sedikit
terhibur. Jieun menghembuskan nafas lalu mmenegakan kepalanya.
“Tak
apa, tak usah dipikirkan”ucapnya seraya menepuk bahu Mina.
“Sikapmu
malah membuatku semakin pensaran”geram Mina.
“Tebak
saja kalau bisa”
“Yaakk
jangan bercanda”
“Hehe
mian, lain kali pasti akan kuceritakan”
“Teman-teman
!”pekik ketua kelas saat masuk kelas. Seisi kelas Jieun langsung
memperhatikannya.
“Ada
apa?”tanya salah satu siswa.
“Hari
ini tidak akan ada kegiatan belajar mengajar, kita bebas!”
“Yang
benar?”tanya yang lain.
“Aku
sudah menanyakan ke ruang guru tapi kita tidak boleh pulang sebelum jam
pelajaran terakhir selesai, hanya saja kita bebas.”
“Yeaaayy
!”
“Wohooo
!”
Beberapa
siswa langsung berhamburan keluar kelas.
“Haahh,
apa yang harus kulakukan sekarang?”keluh Mina. Gadis itu hanya tahu belajar dan
ia malah bingung saat kelas bebas.
“Kau
punya ide Ji?”
“Aku
mau dikelas saja”ucap Jieun seraya kembali meletakan kepalanya diatas meja. Bukan
hanya karena ia sedang tak bersemangat tapi juga karena kemungkinan dia bertemu
geng Dean diluar jadi Jieun malas kemana-mana. Lebih baik di kelas saja.
“Eeh
tumben”
“Mina-ya”
“Eoh”
“Ini
misalnya ya, misalnya kau menyukai teman mu sendiri tapi kau tidak bisa
mengtakannya karena dia menyukai gadis lain, apa yang harus kau lakukan?”Mina
tampak mengernyit lalu memandang Jieun seakan dia bisa membaca pikiran gadis
itu. Mina mendekat lalu berbisik.
“Orang
itu Baekhyun atau Joohyuk?”tanya nya tanpa basa-basi.
“Yaaakk
! kubilang kan Misalnya ! bukan berarti aku yang berada dalam masalah itu”
“Aiishh,
tidak perlu berteriak kan”gumam Mina sebal.
“Tapi
aku pasti akan kebingungan jika berada didalam situasi seperti itu bukan karena
namja yang disukai sudah memiliki kekasih tapi karena pertemanan biasanya akan
hancur jika sudah ada cinta didalamnya, disisi lain pihak yang menyukai mungkin
hanya bisa memendam perasaannya dan menderita terus menerus”
Ucapanmu benar sekali..
“Tapi
ada satu solusi”lanjut Mina membuat Jieun memandangnya penuh binar.
“A
apa solusinya?”
“Membuka
hati untuk orang lain”
“Eeeh
memangnya mudah membuka hati untuk orang lain”
“Kau
bilang bukan kau yang berada dalam situasi ini, kenapa mengeluh?”
“Eh..
ehehe, aku kan mencoba merasakan pihak yang menyukai”
“Ah
Oke.. Memang tidak mudah membuka hati untuk orang lain tapi setidaknya layak
dicoba. Atau bisa saja kau bersikap egois tanpa memikirkan apapun dan
menyatakan perasaanmu. Aku yakin persahabatan itu tak seperti sebelum kau
menyatakan perasaanmu”
Aku juga berfikir seperti itu, pasti
bakal canggung dan ... ah aku tidak bisa membayangkannya.
“Aku
setuju denganmu”Mina mengangguk-angguk.
“Jadi..
sebaiknya kau membuka hati untuk orang lain”
“Y
Yaak kubilang bukan aku !”
“Kau
bilang kau mencoba merasakan pihak yang menyukai -_-”
“Ahhehe..
iya lupa”
“Ji
ke kantin yuk”
“Tidak
ah kau saja, aku mau ke perpus saja”
“Ehh
tumben”
“Kepalaku
tidak bisa berhenti berfikir jadi aku memutuskan untuk membaca sesuatu saja
diperpus”
“Ya
sudah aku nanti nyusul, aku ke kantin dulu ya”Jieun mengangguk. Dan Mina pun
bangkit lalu keluar kelas. Hanya ada beberapa anak yang masih didalam kelas.
Saat
sudah berada diluar kelas, Mina menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan
geng Dean, gadis itu penasaran dan memilih memperhatikan mau kemana mereka
karena biasanya anak-anak itu tak lewat sana. Mina mengernyit saat ketiganya
memasuki kelasnya.
Kenapa mereka masuk kelasku?
Ah Jieun..
Mina
pun berbalik arah dan mengikuti mereka namun hanya memperhatikan lewat jendela.
Beberapa murid yang masih tersisa didalam kelas pun langsung keluar mengetahui
geng Dean masuk ke kelas mereka, kecuali Jieun yang tidak menyadari kehadiran
Dean dan kawan-kawannya.
“Hoy
Lee Jieun”ucap Dean seraya menoyor kepala Jieun yang tertelungkup diatas meja.
Perlahan tapi pasti Jieun mengangkat wajahnya dan memandang Dean yang kini
tersenyum lebar. Namun seperti apapun namja itu tersenyum, Jieun selalu
merasakan hawa-hawa menyebalkan.
“Apa?”ucap
Jieun tak bersemangat.
“Ada
apa denganmu hari ini?”tanya Dominic.
“Mungkin
dia baru dicampakan seorang namja haha”jawab Zico lalu melakukan high five dengan Dominic.
“Bangun,
ikut kami sekarang”suruh Dean.
“Ne”ucap
Jieun menurut, gadis itu bahkan langsung bangkit dari duduknya. Tidak ada
penolakan dan protes seperti biasanya. Hal itu malah membuat Dean mengernyit
samar.
Ada apa dengannya hari ini?
“Omo
omo, kenapa geng Dean mendatangi Jieun?”lirih Mina.
“Apa
yang harus kulakukan? Apa harus kuberitahu Baekhyun atau Joohyuk?”Mina malah
terlihat bingung sendiri. ia hanya khawatir melihat Jieun didatangi 3 namja
itu.
“Ah
tapi kenapa Jieun tidak melawan? Ia bahkan diam saja saat Dean menoyor
kepalanya. Aduh apa yang harus kulakukan?”
“Apa
aku masuk saja dan melawan ketiga namja itu? heol, kau bisa habis Mina-ya”masih
dengan mengawasi mereka, Mina justru tak hentinya menggerutu seorang diri.
“Annyeong
Mina-ssi”Mina terperanjat karena seseorang menyapanya tanpa ia sadari dan orang
itu adalah Baekhyun dan Joohyuk disampingnya. Mina berbalik dengan perasaan
was-was.
“Ah
a annyeong”
“Oia
apa Jieun ada dikelas?”
“D
dia...”Mina tidak tahu harus memberi tahu kedua namja itu atau tidak tentang
Jieun yang didatangi geng Dean. Sementara Baekhyun dan Joohyuk masih menunggu
jawaban dari yeoja itu.
“Dia
ada dikelas”ucap Mina cepat, ia tak akan berfikir apapun lagi, sepertinya Jieun
memang sedang dalam bahaya dan ia harus memberitahukannya pada kedua namja itu.
setelah mendengar jawaban Mina, Baek dan Joohyuk pun mengucapkan terimakasih
dan beranjak memasuki kelas tanpa tahu kelanjutan ceritanya.
“Aiishh..
Siapa lagi cecunguk yang berani masuk”rutuk Dominic saat mendengar suara pintu
dibuka. Namun kemudian terdiam saat Dean melihat siapa yang datang dan menahan
Dominic dengan tangannya. Tak ada tatapan ramah selama beberapa detik sampai
Dean melangkahkan kakinya dan tersenyum yang tampak dibuat-buat.
“Ah
Baekhyun-ssi kita bertemu lagi”
“Ah
Ne”ucap Baekhyun dengan senyum kecil lalu mengarahkan pandangannya pada Jieun
yang perlahan memperihatkan senyumannya.
“Kenapa
kalian datang kesini?”selidik Joohyuk. Jujur saja ia merasa tidak ada yang baik
jika Jieun bergaul dengan ketiga namja brandal itu.
“Nugu..ya?”tanya
Dean dengan ekspresi remehnya membuat Joohyuk makin tak menyukainya.
“Nam
Joohyuk, teman Jieun”
“Ah
begitu rupanya, okelah kami pergi saja”ucap Dean seraya menggerakan tangannya
seakan memberi insyarat untuk pergi pada Zico dan Dominic.
“Tunggu”namun
Joohyuk menahan bahu Dean membuat namja itu menghilangkan keramahannya dan
menatap tajam.
“Kuharap
kau tidak mengganggu Jieun”lirih Joo Hyuk.
“Itu
bukan urusanmu”jawab Dean tajam seraya melepas tangan Joohyuk dibahunya dan
kembali melangkah pergi. Melihat kondisi yang tidak kondusif, Jieun menghampiri
Joohyuk dan Baekhyun.
“Eh
sudahlah”ucap Jieun seraya menahan Joohyuk yang kesal karena sikap Dean.
“Aiishh
aku benar-benar tidak menyukai mereka sedikitpun !”geram Joohyuk.
“Benar”ucap
Baek setuju.
“Sudahlah,
lagi pula jika bukan karena tugas dari guru BP aku tidak akan mau dekat dengan
mereka”
“Bilang
saja pada kami jika mereka berbuat sesuatu padamu”
“Ne
ne arraseo”
Disisi
lain, Mina yang masih memperhatikan mereka setelah bersembunyi saat Geng Dean
keluar kelas, mulai berfikir.
Apa maksud Jieun?
Dia tidak pernah cerita tentang tugas
dari guru BP?
Memangnya tugas apa?
To
be continue
ditungguin seharian inii, akhirnya update jugaa<3
ReplyDeleteAhehe sori telat update ^^
DeleteJieun kebanyakan bohong nih, hehehe 😁
ReplyDeleteYg pasti kebanyakan beban 😂😂
DeleteJieun kasian banget sih, berbohong buat nutupin beban nya..
ReplyDeleteDitunggu next nya ya min
Jieunnya lg dilema.
DeleteSip d tunggu y