“M mian, apa tanganmu sakit?” tanya Baekhyun dengan raut bersalah.
Kau harus tahu, hatiku juga sakit
.
.
.
Jieun mengusap
pergelangan tangannya.
“Sedikit” jawab gadis
itu.
“Ah mian, entah kenapa
aku tidak suka melihat namja itu bersamamu. Lagi pula kenapa dia datang
malam-malam begini? Apa yang mau dia bicarakan padamu? Lalu siapa itu Sehun?”
Baekhyun memberondong segala pertanyaan yang ada didalam benaknya, sementara
Jieun hanya bisa menatap namja itu heran.
“Aku harus menjawab
semua pertanyaanmu ya? Aku punya privasi Baek” ucap Jieun dengan wajah serius.
“Bilang saja jika kau tidak
mau menceritakannya”
Bagaimana mungkin aku menceritakannya jika semua ini berawal karena aku ingin
menutupi perasaanku padamu
“Ne benar” jawab Jieun
cepat membuat namja itu menatapnya tak percaya.
“Lihat kan? Gara-gara
kau bergaul dengan namja itu dan teman-temannya kau jadi seperti ini padaku.
Aku bukan lagi temanmu ya? Aku ini hanya khawatir Ji, bagaimana jika terjadi
sesuatu denganmu? Kau tidak buta kan? Kau tahu anak seperti apa mereka
disekolah kan? Jangan lupakan hal itu”
“Ini bukan soal
mereka. Lagi pula bukankah kita terlalu kejam jika menilai orang tanpa
mengenalnya terlebih dahulu? Aku tahu mana yang baik dan mana yang buruk, aku
sudah bisa membedakannya jadi Tolong
Baek, jangan terlalu berlebihan karena aku bisa salah paham, oke? Ini sudah malam
aku masuk dulu. Selamat malam” Jieun kembali memasuki rumahnya menyisakan
Baekhyun yang sama sekali tidak mengerti dengan ucapan Jieun.
Apanya yang berlebihan? Memang aku salah ya, khawatir dengan teman sendiri?
Salah paham? Apa maksudnya itu?
Dia sedang datang bulan ya? Jadi sensitif sekali ..
Ini semua pasti gara-gara geng tidak jelas itu..
Aiishh sial*n !
Lagi-lagi Jieun
menelungkupkan wajahnya diatas bantal. Ini pertama kalinya dia tegas pada
Baekhyun, tapi Jieun sadar dia harus melakukan hal itu agar tak kembali jatuh
pada sikap perhatian yang namja itu berikan padanya. Jelas-jelas Baekhyun hanya
khawatir sebagai teman tapi sejak dulu Jieun mengartikannya berbeda. Ia suka
dan merasa senang saat Baekhyun mencemaskannya. Jieun bahkan sengaja selalu
lupa membawa baju olahraga saat senin agar ia bisa meminjam baju olahraga milik
Baekhyun. Kini Jieun sadar, sangat sadar jika semuanya sia-sia saja. apapun
yang ia lakukan, Baek akan tetap menganggapnya sebagai teman. Hanya teman.
Ah tapi kenapa aku merasa bersalah
Aiiishh !
Jieun mengubah
posisinya, lama-lama tertelungkup membuat sesak juga. Gadis itu kembali bertanya-tanya
akan hal yang satu lagi mengganggu pikirannya.
Darimana Dean mengenal Sehun ?
Apa dia memperhatikan kami berdua saat di caffe tadi?
Ahh jinjja, kenapa pula namja itu harus mengenal Sehun?
<<>>
Joohyuk menatap Jieun
dan Baekhyun bergantian.
Ada apa lagi dengan mereka?
Suasananya suram sekali
Joohyuk penasaran
namun sekarang ia sudah tidak bisa bicara seenaknya. Ia tahu niat Jieun, gadis
itu ingin mulai mengilangkan perasaannya pada Baekhyun jadi sebisa mungkin
membatasi interaksi yang berlebihan. Tapi disisi lain, pasti Baekhyun
kebingungan dengan sikap Jieun.
Tapi apa yang membuat keduanya jadi saling diam-diaman begini?
“Ji bagaimana kencan
mu semalam?” tanya Joohyuk mengusir keheningan dan suasana tidak nyaman itu.
namun pertanyaan Joohyuk mengundang rasa penasaran dari Baekhyun.
“Kau berkencan Ji?
Dengan siapa? Yaaakk, kenapa tidak ada yang memberitahuku?”
“Nama namja itu Oh
Sehun, temannya Mina. Semalam mereka janjian bertemu di caffe owl” jelas
Joohyuk.
“Oh jadi Sehun itu,
namja yang berkencan denganmu” Kini Baekhyun mulai mengerti tapi kemudian ia
kembali bertanya-tanya.
Lalu kenapa tadi malam Dean dan Jieun membicarakan Oh Sehun?
Apa namja itu juga kenal dengan Sehun?
Baekhyun ingin sekali
kembali bertanya tapi mengingat ucapan Jieun tadi malam membuatnya ciut. Ia
tidak ingin dianggap terlalu mencampuri urusan Jieun lagi. Sebisa mungkin Baek
akan menahan diri meskipun ia penasaran.
“Oh Sehun itu namja
yang baik kan Ji?” tanya Joohyuk lagi.
“Lumayan” jawab Jieun
sekenanya. Sebenarnya ia masih ragu dengan namja bernama Sehun itu.
“Hanya lumayan?
Jelaskan lebih banyak tentangnya. Kami juga harus tahu kau pergi dengan lelaki
seperti apa” protes Baekhyun yang mendapat anggukan setuju dari Joohyuk.
“Aku juga belum
terlalu mengenalnya, kurasa dia cukup baik”
“Dia sekolah dimana
Ji?” tanya Joohyuk.
“Nam High School”
“Wah bukankah itu
sekolah khusus laki-laki? Banyak rumor yang beredar soal sekolah itu” Jieun
menoleh dan menatap Baek datar.
“Baek ingat
perkataanku semalam? Jangan menghakimi seseorang jika kau mengenalnya”
“Arraseo~ aku ingat,
masih ingat, aku hanya menyampaikan apa yang aku tahu, hanya itu, aku tidak
bermaksud apa-apa. Aigoo kau masih marah karena kejadian semalam? Mian-mian aku
tidak akan berlebihan lagi, puas?”
“Bagulsah jika kau
mengerti”
Joohyuk menggaruk
kepalanya mendengar obrolan yang tidak ia mengerti dari keduanya.
“Memang apa yang
terjadi semalam?” tanyanya namun tak ada yang menjawab seolah pertanyaan
Joohyuk tidak penting.
Aiishh .. aku dianggap tembok ya -_-
Beberapa menit
kemudian mereka bertiga turun dari Bis dan menuju ke sekolah lalu berpisah
menuju kelas masing-masing. Seperti yang sudah Jieun duga, begitu sampai dikelas,
Mina langsung memberondongnya dengan berbagai pertanyaan soal kencan buta tadi
malam, seperti-
“Dia baik kan Ji?”
“Dia tidak melakukan
hal-hal aneh kan?”
“Jika kau tidak suka
jangan dilanjutkan saja”
“Aku tahu dia seperti
apa saat SMP, aku tidak tahu dia sudah berubah atau belum”
Entah kenapa dari sudut
pandang Jieun, Mina tak terlalu menyukai Sehun padahal jelas-jelas namja itu
temannya semasa SMP. Lalu kenapa Mina mengenalkannya pada Jieun?
“Dia baik kok”
“Eh benarkah? Dia
pasti cerita macam-macam ya soal aku?” dan Jieun mengangguk lalu mulai
menceritakan apa saja yang Sehun bicarakan tadi malam.
“Itu benar, dulu aku
memang seperti itu. Aku sangat berbeda 180 derajat dibanding sekarang tapi itu
semua sudah berubah. Sejak kematian Youngki entah kenapa aku sadar jika menjadi
anak nakal itu hanya membuang waktu dan juga sia-sia. Ya inilah aku sekarang,
mencoba menjadi lebih baik dan lebih dari sebelumnya.”
“Aku mengerti. Jujur
saja aku terkejut mendengar cerita dari Sehun tentang kau yang dulu haha sulit
dipercaya temanku yang pintar ini dulunya anak nakal. Tapi aku bersyukur kau
sudah berubah menjadi Mina yang sekarang”
“Eung, aku juga merasa
begitu. Aku sangat bersyukur menjadi Mina yang sekarang, kau tahu? Aku bahkan
pernah merokok saat SMP”
“Eh Jeongmal? Wah
wah.. lagi-lagi aku terkejut padamu Oh Mina. Ku kira kau sudah seperti ini
sejak SMP, sungguh siapapun tidak akan menyangka jika kau tidak menceritakan
masa lalumu dan aku baru tahu sekarang padahal kita sudah berteman sejak
tingkat satu”
“Aku menceritakan
semua ini karena aku merasa kita sudah sangat dekat, lagi pula itu hanya
masalalu. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana aku melanjutkan hidup
setelah banyak masa-masa kelam yang kujalani” Jieun mengangguk pelan.
“Kau benar, untunglah
kau bisa berubah menjadi lebih baik bukannya semakin tenggelam didalam
keburukan. Oia ceritakan juga tentang
Sehun lebih jauh padaku”
“Ck namja itu
sebenarnya tidak terlalu baik sih dulu, tapi entahlah kalau sekarang aku tidak
terlalu tahu tapi kuharap dia juga sudah berubah menjadi lebih baik”
“Kenapa kau berbicara
seperti itu? ku kira kalian dekat sampai kau mengenalkannya padaku”
“Hehe sebenarnya, aku
hanya punya nomor ponsel Sehun. Awalnya aku bingung mau mengenalkanmu pada
teman lelaki ku yang mana karena sekarang aku benar-benar tak memiliki teman
lelaki dan diponselku hanya ada kontak Sehun karena sisanya kontak teman
perempuan, jadi aku memintanya untuk bertemu denganmu, ku kira awalnya dia akan
menolak tapi ternyata dia setuju”
“Ya ampun Oh Mina kau
membuatku jadi kelinci percobaan eoh?”
“T tentu saja tidak,
aku sudah bilang jika kau tidak merasa cocok dengannya jangan dilanjutkan saja.
kau masih bisa mengikuti kencan buta lainnya kan? Lagi pula aku juga kurang
setuju kau jalan sama Sehun”
“Iya sih tapi..”
“Tapi apa lagi?”
“A aniya” Jieun ingin
menceritakan kalau Dean mengenal Sehun, Mungkin Mina tahu alasannya.
tapi Jieun ragu untuk mengatakannya.
Untuk saat ini tidak akan kuceritakan dulu
Drrt.. Drrt ..
Jieun bangkit setelah
membaca pesan dari Dean, namja itu meminta Jieun menemuinya di atas gedung
sekolah. Jieun sudah menduganya, pasti akan membahas tentang Sehun.
“Mau kemana Ji?”
“Aku ada urusan
sebentar” ucap Jieun lalu melesat keluar kelas.
“Tapi sebentar lagi
masuk !” pekik Mina namun tidak digubris. Mina menghela nafas seraya
menyandarkan punggungnya ke belakang kursi.
Ah aku jadi menyesal mengenalkan Sehun pada Jieun
Bagaimana jika namja itu mempermainkan Jieun?
Aku sangat tahu dia seperti apa saat SMP
Bodoh bodoh bodoh, Oh Mina bodoh !
Tapi kuharap Sehun sudah berubah
Semoga saja Sehun tidak membuat masalah
Akan kuhajar dia jika berani main-main dengan Jieun
Dean menoleh saat
menyadari kehadiran Jieun. Gadis itu menghampiri Dean dan berdiri dihadapannya.
“Soal Sehun kan?”
tebak Jieun dan tak ragu, Dean mengangguk.
“Aku akan menceritakan
apapun yang ingin kau tahu tapi aku juga harus tahu dari mana kau mengenal
Sehun” lanjut Jieun. Jika tidak begini kemungkinan ia tidak akan tahu apapun.
Sementara Dean mulai berfikir untuk menyetujui permintaan Jieun atau tidak.
Jika dia menceritakan semuanya, ototmatis cerita kelam Dominic juga akan Jieun
ketahui. Padahal Jieun sudah tahu cerita tentang Dominic dari Mina. Hanya saja
Dean tidak tahu itu.
Bagaimana ini? Apa aku berbohong saja padanya?
Ah tidak.. lagi pula kuceritakan pun tidak akan berpengaruh apa-apa padanya
“Deal” ucap Dean
kemudian.
“Oke, aku akan mulai
cerita. Kau penasaran kan dari mana aku mengenal Sehun?” Dean mengangguk.
“Aku mengenal Sehun
dari Oh Mina”
“Oh Mina? Temanmu yang
kehilangan kalung itu?”
“Benar, Sehun adalah
teman SMP Mina. sekarang kau yang jawab, bagaimana kau mengenal Sehun?”
“Sehun itu orang yang
memiliki dendam pada Dominic, dia bahkan pernah mencarinya ke sekolah ini dan
mendatangiku supaya aku mengatakan keberadaan Dominic. Kau ingat saat aku
bersembunyi dikolam renang? Saat itu Sehun yang tengah mengejarku. Ku dengar
sejak lama dia menyuruh orang untuk mencari dimana Dominic bersekolah tapi dari
yang kulihat, sepertinya dia tidak benar-benar yakin bahwa Dominic bersekolah
disini. Mungkin orang-orang suruhannya hanya pernah melihatku bersama Dominic
maka dari itu Sehun malah mencariku”
Dendam? Dendam apa?
Apa ini semua karena...
Jieun mulai mengerti
sekarang, mungkin ini semua karena kematian Youngki yang membuat Sehun memiliki
dendam pada orang yang menghancurkan kehidupan teman baiknya sampai meninggal
karena bunuh diri dan semua itu karena Dominic.
Tapi bukankah Sehun bisa bertanya pada Mina untuk memastikan Dominic
bersekolah disini atau tidak?
Atau Sehun bertindak tanpa diketahui Mina?
Ah ya, jika Mina tahu semua ini pasti Sehun sudah sejak lama berhasil
menemukan Dominic
“Hoy..” Dean
mengibaskan tangannya beberapa kali dihadapan wajah Jieun yang malah melamun
tak jelas.
“Ah mian”
“Apa yang kau pikirkan
sih? Kenapa malah melamun disaat seperti ini. Kau sudah tahu kan sekarang? Jadi
berhati-hatilah pada Sehun, jangan pernah beritahu Sehun kalau Dominic
bersekolah disini. Jika dia tahu maka semua ini salahmu”
“Apa Dominic tahu
tentang semua ini?”
“Tidak, jika dia tahu
dia pasti akan menemui Sehun secara langsung dan memnta maaf. Namja bodoh itu
pasti rela jika mati ditangan Sehun”
“A apa maksudmu?”
“Ah haruskah aku
menceritakan hal ini padamu?”
“Kau sudah janji kan
tadi”
“Baiklah-baiklah.
Dominic pernah membuat seseorang meninggal saat SMP” ucap Dean namun kemudian
mengernyit saat ekspresi Jieun terlihat biasa saja.
Aku sudah tahu
“Skip” ucap Jieun lalu
meniup kuku-kukunya.
“Apa sih belum juga
kuceritakan semuanya” protes Dean. Sementara Jieun menghela nafas lalu melipat kedua tangannya kebelakang.
“Nama siswa yang mati
itu Seo Youngki kan?” ucap Jieun santai.
Justru sekarang Dean
lah yang dibuat terkejut. Namja itu menatap Jieun tak percaya.
“H hoy, b bagaimana
kau tahu?” Jieunpun mulai menceritakan semuanya yang ia tahu dari Mina kepada
Dean.
“J jadi..” Jieun
mengangguk membenarkan.
“Apa jangan-jangan
dia...”
“Kurasa tidak, Jika
Mina bersekongkol dengan Sehun untuk mencari Dominic pasti Sehun sudah
menemukan Dominic sejak lama. Dari pengamatanku, Mina tidak memiliki dendam
pada Dominic, dia sudah melanjutkan hidup sejak kematian Youngki dan berusaha
menjalani hidup dengan lebih baik”
“Benar juga sih. Aku
benar-benar baru tahu kalau Mina itu adalah pacar Youngki saat SMP”
“Lanjutkan ceritamu
yang tadi, kenapa Dominic sampai rela mati ditangan Sehun? ku kira dia akan
melawan atau semacamnya”
“Yah itu semua karena
dia merasa bersalah. Kau harus tahu, sejak mendengar kematian Young ki, Dominic
tidak pernah merasa tenang. Dia benar-benar merasa bersalah, dia tidak
menyangka jika perbuatannya pada Youngki akan membuat namja itu bunuh diri.
Kita tahu, Dominic itu sedikit kasar tapi sebenarnya perlahan dia mulai berubah
memperbaiki sfiatnya. Aku jamin dia tidak akan melawan jika Sehun memukulinya
atau bahkan berniat membunuhnya”
Syukurlah jika Dominic merasa bersalah akan perbuatannya
“Lalu apa yang akan
kita lakukan sekarang? Mana mungkin kita membiarkannya seperti ini”
“Ck ck ck.. kau ini
bukannya menghindar malah melawan api. Apa lagi yang bisa kita lakukan selain
membuat Sehun tidak bisa menemukan Dominic”
“Aku tidak setuju”
ucap Jieun dengan raut serius.
“Mwo?”
“Kau pikir saja,
sampai kapan kau bisa melindungi Dominic dari Sehun, bukankah lebih baik kita
mencari jalan keluarnya agar semua ini berakhir?” Dean bungkam, ia juga
berfikir seperti itu tapi bagaimana caranya.
Ctik ! Jieun
menjentikan jarinya hingga berbunyi seolah ada lampu yang menyala dikepalanya.
“Aku punya ide”
ucapnya lalu tersenyum misterius ke arah Dean. Entah kenapa baru kali ini Dean
merasa bodoh karena tidak bisa membaca apa yang Jieun pikirkan.
To Be Continue~
#Miaann update nya lama, mulai sekarang mungkin bakal jarang update soalnya author lagi nyari kerja. doain ya, smg author cepet dapet kerja ditempat yang diinginkan dan bisa update ff ini seminggu sekali AMIN ! Ok See U Soon :*
keeeerrreeen thorrrrrrr entah kenapa aku gk suka baekIU disini pada hal biasnya suka... jadi pengen dean atau dominic... tp lebih berharap sama dean sihhhh. klo joohyuk sama siulgi juga gk rela wkwkwkwk banyak mintanya ya..... tp bagaimanapun alurnya tetep aku baca, yg penting ada jieun
ReplyDeleteWah wah wah spertinya akan semakin seru nih..
ReplyDeletedtunggu trus lanjutannya, fighting!!
Makin seru aja thor, semangat terus yaa.. Suka sama ff nya
ReplyDeleteKrennn thorr crta'a jdi pnsran sma klanjuta'a
ReplyDeletegoodluck cari kerjanya author...
ReplyDeletesemoga cepat dapet kerjaan dan ff ini bisa di update rutin lagi <3
All> Makasih semuanya, ditunggu update an selanjutnya ya :)
ReplyDeletewah, telat bacanya thor, semangat ya ^^ semangat juga kerjanya fighting!!
ReplyDeletekeren banget kak author, hwaiting buat nyari kerjanya kak,aku udah hampir semua baca ff buatan kak author, ㅋㅋㅋ mian ya kak aku baru bisa ngoment sekarang karna ada sdkit masalah hehe^^
ReplyDeleteAuthor nim kok aku nggak bisa post comment yaa :(( dari dulu padahal aku udah jd pembaca setia author tp setiap mau post comment gagal terus... Padahal aku udah jd pembaca setia bertahun tahun:"((
ReplyDeleteAstagaaaaaaa!!!!!!!! AKHIRNYA COMMENTNYA BISA KE POST!!!! Biasanya gagal terussssss
ReplyDeleteBiasanya abis ngetik panjang lebar pas pencet tombol publikasi selalu gagal... Ini abis baca ulang terus nyoba nyoba comment lagi dan BISA!!!! KYAAAA Aku seneng bangettt!!!! Mulai sekarang aku janji bakalan rajin comment!! :D
ReplyDeleteAku ngakak lo baca komen kamu. Makasih bgt udh mau komen. Gpp klo susah komen dibaca aja udh seneng :*
DeleteDitunggu lanjutannya ya